Kawan Pintar

logo_kp

Mengenal MPLS: Tujuan dan Kegiatannya

Apa itu MPLS dan bagaimana kegiatannya? Simak penjelasannya di artikel ini! Membahas kegiatan, pelrengkapan, yel-yel, dan twibbon MPLS

Mengenal MPLS: Tujuan dan Kegiatannya

Indonesia memiliki tiga jenjang pendidikan yang wajib ditempuh yaitu SD, SMP, dan SMA. Setelah lulus Sekolah Dasar atau SD, kita diharapkan untuk melanjutkan pendidikan kita ke SMP dan SMA. Saat baru masuk SMP atau SMA, kita akan dihadapkan dengan kegiatan paling pertama ketika masuk sekolah yaitu MPLS. Apa itu MPLS? Apa yang kita lakukan ketika kita menjalani kegiatan MPLS? Adakah tujuan dari kegiatan MPLS? Simak penjelasannya berikut ini, yuk!

Apa Arti MPLS di Sekolah?

MPLS atau yang dulu dikenal sebagai MOS (Masa Orientasi Siswa) adalah singkatan dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Semenjak diterbitkannya Permendikbud No. 18 tahun 2016, nama MOS berubah menjadi MPLS. Sejatinya, MPLS adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah untuk siswa baru, khususnya siswa baru SMP dan SMA. Kegiatan MPLS ini tidak jauh-jauh dari pengenalan program, sarana dan prasarana, cara belajar, dan budaya sekolah di sekolah baru terhadap siswa baru. MPLS dilakukan selama tiga hari pada minggu pertama masuk sekolah. Pada masa pandemi seperti sekarang ini, MPLS bisa dilakukan secara daring, semua tergantung pada pihak sekolah masing-masing.

Tujuan MPLS

Selain mengenalkan kita, yang akan masuk jenjang SMP dan SMA, kepada sekolah baru kita, MPLS juga mempunyai tujuan lain yang sejalan dengan kegiatannya. Mengutip dari Permendikbud No. 18 tahun 2016, tujuan MPLS adalah sebagai berikut.

  1. Mengenali potensi diri siswa baru.
  2. Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah.
  3. Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru.
  4. Mengembangkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah lainnya.
  5. Menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisiplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong.

Kegiatan-kegiatan MPLS

Kegiatan MPLS

Dulu, sebelum adanya Permendikbud No. 18 tahun 2016, kegiatan MPLS atau MOS kadang menjadi ajang untuk merundung adik kelas yang baru masuk. Kegiatannya sarat akan perpeloncoan. Salah satu kegiatan yang paling umum dilakukan saat MOS dulu adalah menyuruh siswa baru memakai atribut yang tidak ada hubungannya dengan pengenalan sekolah seperti tas dari karung, memakai kaos kaki yang tidak seragam, memakai aksesoris rambut yang rumit, dan memakai papan nama besar-besar yang bentuknya rumit serta susah untuk dibuat. Bukan hanya itu, kadang siswa baru diminta untuk mengerjakan tugas yang aneh-aneh seperti membawa makanan dan minuman dengan nama yang dibuat-buat. Jika mereka tidak melakukan hal-hal yang disebutkan barusan, tak jarang mereka juga akan mendapatkan hukuman yang cenderung bersifat merundung dan tidak berguna.

Namun, jangan takut. MPLS sekarang berbeda dengan yang dulu. Hal-hal yang mengarah ke perpeloncoan sudah dilarang kali ini. Dalam Permendikbud No. 18 tahun 2016 diatur bahwa ada dua macam kegiatan yang dapat dilakukan saat MPLS yaitu kegiatan wajib dan kegiatan pilihan. Masing-masing sekolah dapat memilih kegiatan pilihan yang akan dilakukan oleh siswa barunya.

Materi MPLS yang wajib dilakukan saat MPLS adalah sebagai berikut.

  1. Pengisian formulir siswa baru oleh orang tua/wali.
  2. Kegiatan pengenalan siswa (khusus SD, siswa dapat dikenalkan oleh orang tua).
  3. Kegiatan pengenalan warga sekolah. 
  4. Kegiatan pengenalan visi-misi, program, kegiatan, cara belajar, dan tata tertib sekolah.
  5. Kegiatan pengenalan fasilitas sarana dan prasarana sekolah dengan memegang prinsip persamaan hak seluruh siswa.
  6. Pengenalan pemangku kepentingan sekolah lainnya.
  7. Simulasi penyelesaian suatu masalah untuk menumbuhkan motivasi dan semangat belajar siswa.
  8. Kegiatan pengenalan etika komunikasi, termasuk tata cara menyapa/berbicara menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
  9. Pembiasaan salam, senyum, sapa, sopan, dan santun.
  10. Pengenalan etika pergaulan antar siswa serta antara siswa dengan guru dan tenaga kependidikan, termasuk kepada sikap simpati, empati, dan saling menghargai, serta sportif. 
  11. Kegiatan penanaman dan penumbuhan akhlak dan karakter.
  12. Pengenalan budaya dan tata tertib sekolah.
  13. Pemilihan tema kegiatan pengenalan lingkungan sekolah yang sesuai dengan nilai-nilai positif.

Adapun materi MPLS pilihan yang dapat sekolah pilih sebagai kegiatan MPLS-nya yaitu sebagai berikut.

  1. Diskusi konseling.
  2. Mengenalkan kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.
  3. Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap diskusi.
  4. Pengenalan tata cara dan etika makan, tata cara penggunaan fasilitas toilet, dan tata cara berpakaian/sepatu.
  5. Mengajak siswa berkeliling ke seluruh area sekolah, sambil menjelaskan setiap fasilitas, sarana, dan prasarana yang terdapat di sekolah serta kegunaannya.
  6.  Menginformasikan fasilitas-fasilitas umum di sekitar sekolah.
  7. Menginformasikan kewajiban pemeliharaan fasilitas dan sarana prasarana sekolah dan fasilitas-fasilitas umum.
  8. Kegiatan simulasi penanggulangan bencana.
  9. Menginformasikan daerah rawan di sekitar sekolah.
  10. Kegiatan pengenalan manfaat dan dampak teknologi informasi, termasuk sanksi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan terkait.
  11. Pengenalan metode pembelajaran dalam bentuk quantum learning (speed reading, easy writing, mind mapping, super memory system).
  12. Mendatangkan narasumber dari berbagai profesi untuk berbagi pengalaman.
  13. Kegiatan pengenalan kewirausahaan.
  14. Kegiatan pengenalan institusi pasangan pada sekolah kejuruan.
  15. Kegiatan atraksi masing-masing kelas, antara lain perlombaan bidang kesenian, dan olahraga.
  16. Kegiatan yang menjalin keakraban antar siswa dengan warga sekolah antara lain dengan permainan atau diskusi kelompok.
  17. Beribadah keagamaan bersama, pengenalan pendidikan anti korupsi, cinta lingkungan hidup, dan cinta tanah air.
  18. Kegiatan kebanggaan terhadap keanekaragaman dan kebhinekaan, antara lain pengenalan suku dan agama, penggunaan pakaian adat di sekolah.
  19. Kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dan pengenalan tata cara membuang sampah sesuai dengan jenis sampah.
  20. Penggunaan sumber daya sekolah (air, listrik, telepon, dsb) secara efisien.
  21. Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk kelas, dan pada saat bergantian memakai fasilitas sekolah.
  22. Kegiatan pendidikan bahaya pornografi, narkotika psikotropika, dan zat adiktif lainnya antara lain bahaya merokok.
  23. Kegiatan pengenalan dan keselamatan berlalu lintas.

Selain kegiatan-kegiatan dan materi-materi MPLS yang diperbolehkan, ada pula kegiatan MPLS yang tidak diperbolehkan atau dilarang. Rata-rata kegiatan-kegiatan ini mengandung unsur perpeloncoan.

Berikut ini adalah atribut dan kegiatan yang tidak diperbolehkan dalam MPLS sesuai Permendikbud No. 18 tahun 2016.

Atribut yang tidak diperbolehkan

  1. Tas karung, tas belanja plastik, dan sejenisnya.
  2. Kaos kaki berwarna-warni tidak simetris, dan sejenisnya.
  3. Aksesoris di kepala yang tidak wajar.
  4. Alas kaki yang tidak wajar. 
  5. Papan nama yang berbentuk rumit dan menyulitkan dalam pembuatannya dan/atau berisi konten yang tidak bermanfaat. 
  6. Atribut lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.

Kegiatan yang tidak diperbolehkan

  1. Memberikan tugas kepada siswa baru yang wajib membawa suatu produk dengan merk tertentu.
  2. Menghitung sesuatu yang tidak bermanfaat (menghitung nasi, gula, semut, dsb).
  3. Memakan dan meminum makanan dan minuman sisa yang bukan milik masing-masing siswa baru.
  4. Memberikan hukuman kepada siswa baru yang tidak mendidik seperti menyiramkan air serta hukuman yang bersifat fisik dan/atau mengarah pada tindak kekerasan.
  5. Memberikan tugas yang tidak masuk akal seperti berbicara dengan hewan atau tumbuhan serta membawa barang yang sudah tidak diproduksi kembali. 
  6. Aktivitas lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran. 

Variasi Yel-yel MPLS

Contoh yel-yel untuk mpls mos masa orientasi siswa

Kadang kala ketika kita mengikuti kegiatan MPLS, ada kegiatan atraksi dari masing-masing kelas baru. Atraksi tersebut bisa berupa kesenian atau olahraga, dan biasanya kegiatan tersebut diperlombakan antar kelas. Yang paling umum dijumpai di sekolah-sekolah, terutama SMP dan SMA, adalah perlombaan yel-yel. Yel-yel adalah teriakan atau pekikan semangat yang dilakukan oleh sekelompok orang, dalam hal ini adalah kelas, untuk membuat suasana menjadi semangat. Biasanya nada yel-yel berasal dari lagu-lagu populer yang liriknya dimodifikasi. Berikut adalah beberapa contoh yel-yel yang biasa digunakan saat MPLS berlangsung.

Dinyanyikan dengan nada lagu anak-anak “Potong Bebek Angsa”

Halo, halo semua

7A di sini

Kelas yang terhebat

Di SMP ini

Pintar otaknya

Baik akhlaknya
Saling membantu dan kompak selalu

Pintar otaknya

Baik akhlaknya

Saling membantu dan kompak selalu

Dinyanyikan dengan nada lagu anak-anak “Becak”

Kami kelas 7A

Kelas yang paling hebat

Anaknya baik-baik

Dan juga pintar-pintar

Kami kompak selalu

Jalankan perintah guru

Kami

Kelas

7A paling kece

Dinyanyikan dengan nada lagu daerah “Apuse”

Kami kelas 7A

Kelas yang paling kece

Anaknya baik-baik

Pintar-pintar

7A?

Yahud!

Contoh Twibbon MPLS

Seringkali, untuk menyambut murid baru dan kegiatan MPLS tiap tahunnya, sekolah-sekolah menggunakan twibbon. Twibbon adalah bingkai foto yang dibuat dengan tujuan untuk promosi atau dukungan terhadap suatu hal, dalam hal ini tujuannya adalah meramaikan kegiatan MPLS. Biasanya twibbon MPLS menyatakan kesiapan murid-murid baru dalam mengikuti kegiatan MPLS di sekolahnya. Nantinya, murid-murid baru tersebut akan memakai twibbon pada foto mereka dan mengunggahnya di media sosial. Berikut ini adalah contoh-contoh twibbon MPLS SMP yang bisa ditemukan di media sosial Instagram.

1. MPLS SMPN 2 Denpasar 2020

2. MPLS SMP Pasundan 1 Bandung 2021

Masuk sekolah baru tentu akan dihadapi dengan mata pelajaran yang baru juga. Beberapa ada yang mirip dengan mata pelajaran di jenjang sebelumnya atau jenjang SD, tetapi tak jarang ada juga yang berbeda dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Untuk itu, yuk, persiapkan dirimu dengan les privat bersama KawanPintar! Dengan kakak-kakak tutor yang berpengalaman serta diseleksi dari perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia, KawanPintar siap membantu kamu agar lebih siap menghadapi materi pelajaran SMP di sekolah barumu. Berikut beberapa program yang bisa kamu ambil.

  1. SMP Kelas 7-8 Kurikulum Nasional
  2. Individu
  • 1 siswa
  • online/offline
  • Durasi 90 menit per pertemuan
  • Gratis 1 jam (syarat dan ketentuan berlaku)
  1. Kelompok 
  • 2-3 siswa
  • online/offline
  • Durasi 90 menit per pertemuan
  • Gratis 1 jam (syarat dan ketentuan berlaku)
  1. SMP Kelas 7-8 Kurikulum Internasional 
  2. Individu
  • 1 siswa
  • online/offline
  • Durasi 90 menit per pertemuan
  • Gratis 1 jam (syarat dan ketentuan berlaku)
  1. Kelompok 
  • 2-3 siswa
  • online/offline
  • Durasi 90 menit per pertemuan
  • Gratis 1 jam (syarat dan ketentuan berlaku)

Tunggu apa lagi? Yuk, daftar sekarang demi masa-masa SMP yang lebih baik! Hanya di Kawanpintar!

Penulis: Nadhifa Putri Syafiera

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *